time??

Minggu, 06 Desember 2009

Sakit Sebagai Penghapus Dosa dan Sebab Ampunan

Keistimewaan agama Islam ini mencakup beberapa hal dan diantaranya adalah suatu kegembiraan bagi orang-orang yang beriman dan kabar ge,bira bagi mereka dengan pahala dan keutamaan amalan-amalan mereka serta Allah memuliakan mereka atas itu semua.
Dan, di dalam hadits-hadits berikut ini terdapat kabar gembira bagi orang-orang yang beriman. Karena, seperti kebanyakan yang kita ketahui, hampir tidak kita temukan seorangpun di muka bumi ini yang tidak pernah ditimpa penyakit, meskipun berlainan sebab-musababnya; mengenai anggota tubuhka, misalnya nyeri, atau yang mengenaiurusan hatikah, misalnya rasa gelisah dan sedih; agar selalu sabar dalam menghadapinya dan selalu mengharap pahala dari-Nya.
Aisyah r.a. berkata, “aku telah mendengar Rasulullah saw. Bersabda, ‘Tidak ada suatu apa pun yang menimpa seorang mukmin, walau duri sekalipun kecuali Allah menuliskannya sebagai kabaikan atau dihapuskannya kesalahan.’” (HR Bukhari: hadits 5640 dn HR Muslim: hadits 2572)
Dari Abi Said dan Abi Hurairah r.a. bahwa mereka berdua mendengar Rasulullah saw. Bersabda,
“Tidaklah menimpa seorang mukmin dari penyakit yang menerus, tidak pula lelah (letih), tidak pula sakit, tidak pula sedih, samapi pada sesuatu yang menggelisahkannya, kecuali dihapuskan darinya kejelekan-kejelekan” (HR Bukhari: hedits 5642/ 5641 dan HR Muslim: hadits 2573)
Dari Abi Said dan Abu Hurairah r.a. bahwa sabda Nabi saw. Bersabda,
“Tidak menimpa seorang muslim dari capai, tidak pula sakit, tidak pula gelisah, tidak pula sedih, tidak pula sebuah penyakit, tidak pula susah, sampai pada duri yang menusuknya, kecuali Allah menghapuskan karenanya kesalahan-kesalahannya” (lafal ini di riwayatkan oleh Bukhari pada hadits yang sebelumnya: hadits 5241,5642)
Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda,
“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka ia akan diberi ujian” (HR Bukhari: hadits 5645)
Yaitu, diujinya dengan berbagai cobaan, baik itu sakit maupun selain itu kemudian Allah memberi pahala dengan jalan itu jika ia bersabar dan mengharapkannya. Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda,
“Cobaan itu akan selalu menimpa seorang mukmin laki-laki dan perempuan; pada dirinya, anaknya, dan hartanya sampai dia berjumpa dengan Allah, sedang ia tidak ada kesalahan” (HR at-Tirmidi)
Dari Jabir bin Abdillah r.a. bahwa Rasullah saw. Memasuki rumah Ummi as-saa’ib atau Ummi al-Musayyib, kemudian beliau bersabda, “ada apa dengan kamu wahai Ummi as-Saai’ib atau wahai Ummi al-Musayyib menggigil seperti begitu?” Ia berkata, “Demam, Allah swt. Tidak memberi berkah terhadap sakit demam ini.” Maka Rasulullah saw. Bersabda,
“Janganlah engkau mencela demam. Sesungguhnya, demam itu menghapuskan kesalahan-kesalahan bani Adam, sebagaimana dihilangkannya karat yang merusak pada besi.” (HR Muslim: hadits 2575)
Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata, “Aku memasuki rumag Rasulullah saw. Dan dia sedang menderita sakit panas yang teramat sangat. Kemudian kuusap dengan tanganku dan aku katakan kepadanya, ‘Wahai Rasulullah, sungguh engkau sedang menderita sakit panas yang teramat sangat.’ Maka Rasulullah saw. Bersabda, ‘Benar, aku sedang terkena sakit panas yang seperti halnya tertimpanya dua orang di antara kamu sekalian.’ Kemudian aku katakan, ‘Kalau bagitu bagimu dua pahala.’ Rasulullah saw. Bersabda, ‘Benar.’ Kemudian beliau bersabda,
“Tidaklah dari s eorang muslim yang tertimpa penyakit, sakit, atau yang semisalnya, kecuali Allah swt. Merontokkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana rontoknya pohon akan daun-daunnya.” (HR Bukhar: hadits 5660 dan HR Muslim: hadits 2571)
Maksud dari perkataan Rasulullah tersebut adalah bahwa jika sakit yang diterima teramat sangat, maka Allah swt. Akan melipatgandakan baginya pahala. Kemudian ditambah kelipatgandaan itu setelahnya dan berakhir sampai terhapusnya segala kesalahan-kesalahan.
Dari Mu’awiyah r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda,
“Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang muslim pada jasadnya yang menyebabkan ia sakit, kecuali Allah swt. telah menghapus darinya kejelekan-kejelekannya” (HR Ahmad)


Penulis : Abdullah Muhammad Al-Haritsi
Judul Buku : SAKIT Keindahan Hadir Bersamanya
Penerbit : Gema Insani Press
Tahun terbit : 2003

0 komentar:

Posting Komentar